Gue Upload Video

Agak cacat emang, yah namanya juga amatir. Dengan rambut lepek gue pun bernyanyi hahahaha

Buat Kamu yang Disana...

Good Bye, Love :'(

Saatnya mengucapkan selamat tinggal buat cinta yang selama ini gue anggap berarti tetapi di dalamnya hanya ada kesia-siaan. Terlalu perih gue rasain selama ini, dimana perhatian yang gue beri nggak ada pengaruhnya sama sekali. Mungkin gue yang memang menyusahkan dia, tapi apa yang harus gue perbuat? Gue nggak bisa nggak menghubungi dia. Tangan gue gatel buat sms, telepon dan ngechat dia. Tapi gue juga nggak bisa lama-lama bertahan buat ngerasain sakit yang sama tiap harinya.... Makanya, gue mengucapkan selamat tinggal buat dia dan gue nggak akan kembali lagi.... Gue berusaha buat bangkit dari keterjerumusan gue. Gue nggak ingin mencintai tetapi tidak dicintai. Good bye kang, take care there, i miss you a lot... And im sorry... DA.

Sesakit inikah?

Sakit? Kalau dibilang sakit sih woh ya iyaa, suakiiittt banget. Nggak ketulungan kalo bisa dibilang mah. Mungkin ini karmanya mantan gue, ya tapi karma adalah resiko yang harus kudu fardu 'ain gue terima. Iya kan? woiya jelas. Tetapi terkadang rasa sakit yang nggak terkira membuat gue sendiri merasa nggak kuat menghadapinya, mencoba buat kuat dan bodo amatlah sama keadaan pada akhirnya malah nggak bisa. Pengin cerita, pengin nangis, pengin teriak juga, suuuusaaahhhh aaaa. Gue cuman bisa menumpahkan semuanya di blog gue ini (padahal kalau nanti kena virus atau di hack, ga bisa apa-apa). Cerita sama Herni, kadang salah juga gue suka nelepon ga tepat pada tempatnya, padahal cuma dia lho tempat dimana saat gue cerita, gue lega. Tapi ya gue udah tau dia itu orangnya gimana. Jadi gue nggak mau terlalu banyak mengganggu lah. Mau mencoba buat nggak terlalu berharap, tapi malah nggak bisa. Gue udah terjerumus, gue susah buat balik lagi, terlalu susah. Gue memang sudah sangat sangat suka sama dia, saking sukanya, segala hal gue terus yang memulai. Memulai sms, memulai telepon, memulai chat, gue aja. Dan yang pasti gue sendirian dalam merasakan cinta yang bodoh seperti ini, cuman gue yang deg-degan cuman gue yang kepo terus sama keadaannya dia. Memang cuman gue. Menyedihkan ya? Oh iya jelaslaaah. Sudah sering gue dibodoh-bodohi seperti ini, tapi yang terbodoh adalah dimana gue sudah dibodoh-bodohi gue masih mau terjerumus dan makin terjerumus. Cinta memang bikin sakit tapi menyenangkan.... Kalau happy ending. (mantan gue kalau baca ini pasti bakalan ketawa kali ya, mungkin).

Surprise :)

Ini foto-foto pas gue dikasih surprise sama sahabat-sahabat dikampus gue... hahaha enjoy

Ulang Tahun ke-20

Cepet juga ya, gue udah 20 tahun aja umurnya. Padahal gue kayak baru aja mengalami hal-hal yang menyenangkan waktu kecil, dan sekarang hal itu tinggal kenangan melihat gue yang sekarang sudah menjadi perempuan yang berusia kepala 2 (read: 20). Gue udah melewati masa sweet seventeen 3 tahun yang lalu, dan sekarang gue beranjak dari remaja ke wanita-semi-dewasa hahaha. By the way, gue berdoa semoga gue bisa menjadi anak yang membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua, semoga gue bisa terus memegang amanah dari mereka, semoga gue bisa terus mendalami ibadah kepada Allah SWT, semoga gue mampu ngelanjutin ke jenjang S2 kalau gue lulus nanti, semoga gue bisa mendapatkan jodoh yang terbaik menurut Allah SWT, daaann semoga-semoga yang lainnya. Banyak permohonan gue sebenernya, tapi masa gue tulis semua disini haha. Anyway, gue juga seneng karena temen-temen sekelas gue pada inget hari ulang tahun gue, walaupun pada minta traktir gorengan sama choki-choki. Banyak dari mereka yang ngasih gue 'hadiah' tamparan ke pipi gue, sakiiit atuhlaaahh. Ada yang sampe 3 kali nampar gue huufft. Untuk hadiah yang lain, gue dikasih celengan anjing yang aneh sama mantan pacar sekaligus sahabat gue. Dia nyuruh temennya untuk ke kosan gue tengah malem buat ngasih tuh hadiah hahaha. Pengucap pertama gue itu adalah DENI ALFIYAN, mau tau dia siapa? Kasih tau nggak yaaa haha. Dia senior gue di kampus, kita berdua berpaut umur 3 tahun, sekarang dia udah kerja hehe. Entah kenapa semenjak gue putus, gue jadi deket sama dia (padahal gue waktu PAM 2011, naksir hahaha).

And then, makasih banyak ya atas semuanya buat tamparan, palakkan kalian, ucapan dan doa kalian. Gue sayaaang banget sama kalian semua, Love You All....

*Setelah ini gue mau posting foto-foto waktu gue di kasi surprise sama sahabat-sahabat gue di kampus, di lihat yaaa dadaaaaahhh....

Pupuk dan Cinta

Pupuk, yup! Pupuk merupakan salah satu dari sumber kehidupan sebuah tanaman. Karena adanya pemberian pupuk secara baik dan benar sesuai dengan takaran maka tanaman bisa memberikan respon yang luar biasa, baik dalam hal pertumbuhan sampai apa yang dihasilkan tanaman tersebut. Baik buah, bunga, biji, dll. Jika tanaman tersebut suatu hari nggak dikasih pupuk, mungkin respon terhadap pertumbuhan akan melambat, atau bisa juga nggak akan merespon lagi, atau mungkin dia (tanaman itu) mencari dimana si pupuk itu? 'Kenapa aku tidak bertemu dengannya lagi? Padahal aku sangat membutuhkan dia untuk memenuhi nutrisiku? Tanpa dia apa pendorongku untuk menghasilkan suatu respon pertumbuhan dan perkembangan? Aku tidak cukup hanya dengan sinar matahari saja'. 

Dengan perumpamaan ini, gue jadi mengerti jika hal ini dihubungkan dengan cinta. Cinta jaman sekarang perlu diraih dengan berbagai usaha. Ya contohnya tentang pupuk yang gue umpamakan di atas, maksudnya adalah si pupuk di atas adalah perhatian, dan tanaman adalah pasangan kita yang kita kasih perhatian itu. Untuk pendekatan, sebenernya perlu nggak sih untuk merasa gengsi atas apa yang mau kita perbuat untuk dia? Gue termasuk orang yang punya gengsi yaaang sangaaat tiinggi. Makanya untuk yang namanya sms duluan aja gue takut, padahal yang jadi lawan gue smsan biasa aja malah selow-selow aja. Gue tiba-tiba tergerak untuk sms dia duluan karena gue nggak mau karena kegedean gengsi gue bisa kehilangan segalanya. Semuanya ya karena si pupuk dan si tanaman itu, perumpamaan yang membuat gue 'wow emang harus seperti itu!'. Gue harus terus memberi dia pupuk setiap hari, entah di respon atau nggak, karena semakin sering kita ngasih pupuk akan semakin sering juga frekuensi komunikasi kita dengan dia dan kalau kita tiba-tiba berhenti memberinya pupuk maka dia akan mencari-cari kita (pupuk = perhatian). Gue harus menjadi pupuk yang baik buat tanaman seperti dia. Itu asumsi gue kalo gue deket sama cowok yang gue suka. Kalo nggak yaaaaa, who knows? Pasangan terbaik akan datang jika kita selalu berdoa agar diberikan yang terbaik dari-Nya, nggak harus cepet-cepet kok, slow but sure ehehe.

Sekian posting aneh gue haha, oh iya perumpamaan di atas itu sebenernya dari sahabat terbaik gue yaitu HERNI KARTINI, makasih banyaaaakk yaaa nieee  i love yooouuu...

Ended Relationship

Mengakhiri sebuah hubungan yang telah lama gue jalani itu bukan perkara yang gampang. Banyak yang gue takutin sebenarnya, apa? Gue takut saat gue kangen nanti dia nggak respek sama gue, gue juga takut kalau nanti gue jadi nggak bisa seperti biasa lagi sama dia. Tapi lama kelamaan gue juga berpikir, pertama jomblo bukan berarti gue berhenti dalam menjalani hidup. Kedua,  gue paling males sama dia yang nggak tau gimana kesibukan gue untuk semester 4 ini. Ketiga, memang resiko kalau nantinya gue kangen atau apa karena ini keputusan yang memang gue yang memilih. Keempat, gue udah males sama dia karena dia selalu membuat gue naik darah. Dan kelima, gue males berdebat sama orang yang gue ngomong aja susah ngertiin, jadi musti berkali-kali dulu baru deh nyangkut di otak. Geregetaaaaannnn, ya tapi mau gimana? Nasi udah menjadi bubur. Ini hubungan yang dulu gue harap bisa lebih baik daripada hubungan yang sebelum-sebelumnya, tapi nyatanya yang gue dapet ya nggak ada. Semenjak gue tau memang sikap dan sifatnya dia banyak yang menyebalkan dibanding menyenangkan, gue jadi perlahan mundur-balik kanan-bubar jalan. Gue memilih untuk melambaikan tangan ke kamera kalau ibarat itu adalah segmen uji nyali di reality show "dunia lain". Gue nggak sanggup menahan banyak beban, gue sama sekalu nggak bisa sreg sama dia. Gue sama dia kebanyakan marah sama sedih dibandingkan seneng dan bahagia. Terlalu.... sungguh terlalu, ya 'kan?.

Sekarang gue sama dia udah masing-masing, walaupun untuk jadi masing-masing itu butuh berdebat dan berantem selama seminggu dulu baru ada fiksasi keputusannya. Semoga lah ya ini yang terbaik, semoga dia dapet cewek yang lebih baik dan gue pun begitu.

Mencoba Membuat Pancake, Tapiiii....

Gue karena pengin banget bisa berpengalaman dalam cooking men-cooking, maka saat liburan seperti ini gue belajar memasak. Sekarang gue nggak pengin hanya bisa memasak spageti oseng andalan gue sama nasi gila. Gue pengin bisa masak kue, tapi yang gampang-gampang aja (maklum amatir) haha. Gue mencoba nge-googling dan ketemulah resep yang paling gampang, dan semua bahan ada di rumah yaituuuuu..... Pancake!. Seharusnya sih, yang namanya pancake itu kayak gini... 

Gue berusaha memasak sesuai dengan prosedur yg ada di website, tapi hasilnya malah ceper gini deh

Mungkin ini salah teflonnya kali yak, ya ampuuunn jadi mirip crepes gini. Ceper dan tipis, karena hasil yang demikian gue cuman bisa berdoa. Ya Allah semoga enak, gue ngambil 2 tangkup untuk dikasih ke Mama sebagai tester. Kata Mama, "Markusyiipp!" (alias enyaakk). Alhamdulillah akhirnya kerja keras gue sampai keringetan berbuah manis (hahaseekkk) . Saat itu semua bahan sesuai prosedur, kalau nggak udah kayak apaan tuh pancake dan sayangnya gue nggak bisa ikutan makan karena puasa.

Pas berbuka gue nyoba sikit itu pancake dan rasanya emang sesuai sama apa yang Mama bilang "Markusyiiipp!" hehe . Jangan menilai dari bentuk, sodara-sodara. Nilailah rasanya, apakah seburuk penampilannya atau nggak. Oh iya, kalau mau nyoba resepnya nih klik disini. Masih nyontek-nyontek resep orang, tapi not bad lah buat pemula kayak gue hehe.

P.S : Pakailah teflon yang super kecil atau wajan yang khusus untuk ngedadar. kalau teflon kebesaran, yang jadi malah bukan pancake tapi crepe... Kayak gue gitu deh hihi .

Today its a BAD DAY

Kenapa gue bilangnya bad? Karena hari ini gue menerima kabar dari Papa kalaaauu pabriknya kebakaran, dikarenakan karyawan yang kebablasan tidurnya dan nggak nge-cek oven yang ada di dalam pabrik tersebut. Nggak kebayang itu habisnya berapa, karena oven itu lah motor penggerak bisnis arang Papa. Berapa banyak uang yang papa keluarkan untuk membuat oven itu (karena oven itu adalah oven ciptaan Papa sendiri). Gue sempet diem dan berpikir, wajah Papa dari pagi udah kusut banget, nggak mau makan dan nggak mau mandi, kalau sampe seperti itu cuman ada 2 sih kemungkinannya. Pertama, mungkin Papa marahan sama Mama. Kedua, mungkin ada masalah besar yang nimpa bisnis papa. Nah, pilihan kedua-lah yang tepat. Gue nggak bisa memandang lebih jauh lagi, Papa pasti sedih banget dan sekaligus menderita banget pastinya. Memang nggak seluruh pabriknya kebakaran, tapi tetep aja oven gitu lho?? Itu ciptaan Papa, hasil dari banyak imajinasi Papa yang nggak sia-sia. Dan oven itu udah lama menemani pabrik, menghasilkan keuntungan yang lumayan besar dari klien Papa yang kebanyakan dari Timur Tengah?? Kenapa karyawannya nggak ngecek sih, kenapa malah tiduuurrr aaaaa!!!. Kata Mama, ada sekitar 4 pemadam kebakaran yang datengin pabrik Papa. Mama bilang ke Papa, "Ikhlas ya mas, ini ujian dari Allah. Kita cuman bisa menerima, ini mungkin sentilan dari Allah untuk kita". Bener kata Mama, ujian seberat apapun kalau kita cuman bisa mengeluh dan nggak berusaha untuk lebih baik lagi menghadapi ujian tersebut maka kita akan kalah. Banyak orang bunuh diri karena ditinggal pacarnya, padahal seharusnya dia berpikir pakai logika bahwa hidup semustinya nggak untuk di sia-sia kan seperti itu, satu ujian aja udah pengin mengakhiri. Coba kita bayangkan, kayak Papa misalnya. Udah berapa cobaan yang Papa alami, dari ditipu klien sampe ditipu karyawan kepercayaannya Papa yang juga keluarga sendiri. Tetapi, Papa nggak menyerah, Papa berpendapat bahwa, "pasti ada hal baik dibalik musibah atau masalah yang kita alami". Mencoba untuk move on walaupun itu susah, berusaha untuk menjadi pribadi yang baik dari sebelumnya termasuk dalam hal ibadah. Mohon sama Tuhan, buat diberikan yang terbaik. Susah memang, tapi itulah hidup, hidup kalo adanya bahagia atau sedih aja pasti bakalan flat banget. Hidup lebih berwarna karena adanya campuran berbagai emosi dan juga adanya musibah atau masalah, itulah yang membuat kita lebih kuat dan lebih gigih dalam berusaha. Iya 'kan?. Papa, Papa itu superdad, jangan menyerah dan kalah dari masalah ya, Papa pasti bisa. Ikhlas dan usaha terus ya Pa. Love you .

P.S : Adek gue hari ini ulang tahun lho, Happy Birthday Adikku tersayang. Semoga kamu panjang umur dan sehat selalu, jadi Adik yang dewasa, ibadahnya rajin, pinter dan baik ya. Jaga Mama sama Papa kalau danda lagi menangor. 

Sepenggal Cerita Tentang Tri Aprianto Part 1

 

Gue bercerita tentang sahabat yang sekaligus merangkap sebagai mantan pacar gue, Tri Aprianto . Dia orang yang bener-bener santai, bener-bener orang yang beranggapan bahwa kalau hidup sebenernya nggak usah diambil pusing, keep calm down. Selama pacaran pun gue doang kayaknya yang marah ke dia, baik marahnya nggak penting atau pun penting tentang kesehatan dan kepentingan dia sendiri. Dia ngerti gue banget, mungkin karena gue udah hampir 3 tahun berteman dekat sama dia, blak-blakan sama dia. Sebagai sahabat dia memang, perfect banget. Banyak temen-temen gue yang deket sama dia dan bisa langsung klik dan langsung sayang banget, dia terkenal supel, gampang banget deket sama siapapun. Mau dia lebih tua, atau muda, sepantaran juga. Dan dia pacar pertama yang bener-bener menunjukkan kalau dia itu sayang bangetnya parah banget ke gue. Sangat sangat saaaaaangaaaaaattt baik. Bela-belain semua yang dia punya untuk gue, waktunya, kesempatannya, tapi gue?? Gue nggak bisa memberikan, apa-apa kecuali marah-marah. Sampai suatu hari, dia punya hp baru, BB sih, dia nginvite gue dan kita bbman. Sekadar silaturahmi, karena semasa SMA banyak yang kita kenangin, atau saling meledek ketololan kita masing-masing. Sampai tiba pada hari Minggu tanggal, 29 Januari 2012 gue juga masih getol bbman sama dia. Gue masih inget yang gue bicarakan sama dia saat itu adalah video, yap video. Video tolol gengnya dia nyanyi "ku hamil duluan", gue ngata-ngatain dia karena emang di video tersebut dia tampangnya tolol abis, gue aja ngakak yak ahahahahaha . Tiba-tiba bbman kita terhenti pada saat kita lagi membicarakan siapa yang meng-upload video tolol dia ke youtube, balesan gue saat itu delivered doang dan belum sempat di read sama dia, itu sekitar jam 19:24. Karena gue sambil sms-an sama Laki gue dan gue juga saat itu lagi nemenin tidur nyokap gue (bokap lagi rapat), gue nggak nunggu-nunggu banget balesannya dia. Dikarenakan gue pelor, gue ketiduranlah itu di kamar nyokap gue. Setelah bokap dateng, gue pun bangun dari tidur gue, itu sekitar jam 22:00. Gue nge-cek hp gue yang blackberry, apa ada sms dari laki gue atau apa ada balesan bbm dari Apri. Ternyata yang gue dapet bukan balesan dari laki gue atau pun apri, melainkan bbm dari Allo (sohibnya Apri) bilang kalo Apri kecelakaan. Sontak kaget setengah mati gue, gue bales 'ah yang bener lo lo???!!. Jangan bohong lo!' tapi sayang bbm Allo pending, gue bbm juga si Ranno (sohib Apri juga merangkap sebagai mantan gue) pending juga. Gue saking paniknya, nelepon laki gue dan bilang kalo apri kecelakaan. Dan gue juga nelepon Herni (sahabat karib gue), bilang hal yang sama. Beberama menit kemudian bbm gue delivered dan dibales sama Allo, dia di operasi, dia kehilangan jari-jari di kaki kanannya, dan yang tersisa di kaki kanannya hanya jari kelingking. Gue tambah tambah parah paniknya, masya Allah padahal baru setengah 8 tadi dia bbman sama gue lho beneran ini. Gue kalang kabut, tapi gue nggak bisa apa-apa. Pertama, gue pasti nggak dibolehin pergi ke Indramayu (karena jauh banget), kedua hp nya Apri bbmnya kayak dimatiin, ketiga gue telepon hpnya Apri yang ngangkat malah Ranno (ya iyalaaahh bego banget si wanda, Aprinya aja lagi begitu). Gila abis gue semalem itu, sampe gue kembali ketiduran . Keesokan harinya gue dapet bbm dari Ranno, katanya Apri udah sadar dan operqsi nya berjalan lancar juga udah siap dibawa ke Jakarta. Gue bernapas lega.....

To be Continue...