Rabu, 11 Agustus 2010

Galau

Kenapa?
Kenapa di saat gue pengin membuka lembaran baru, lo hadir lagi?
Kenapa di saat gue bisa berusaha untuk menyukai orang lain lo tiba-tiba muncul
Muncul tanpa permisi mendobrak hati gue lagi? Kenapa lo begitu lancang?
Kenapa lo malah seperti menguak kisah cinta kita dulu?
Cokelat? Pijit? Sate Padang?
Malah lo pengin ke rumah gue? Buka bareng sama gue, kayak dulu.
Ya, kayak dulu. Berdua jalan bareng naik motor, berputar-putar wilayah tempat lo dulu mengenyam pendidikan.
Kenapa Cokelat yang gue beri dulu nggak dimakan?
Apa karena terlalu bagus, atau karena hal lain?
lo nggak mau ngasih tahu itu semua, lo ngebiarinin gue merasa kege'eran sendiri
Mengira lo masih ada feeling sama gue
Gue berusaha untuk nggak merespon, tapi ternyata nggak bisa
Seandainya lo bisa ngelihat gue saat itu, lihat wajah gue
Gue bener-bener nggak bisa menyembunyikan perasaan gue.
Betapa berharapnya gue sama lo, tapi gue takut.
Gue takut sama kehidupan yang sebelumnya pernah mengacaukan pikiran gue.
Sampai saat lo tiba-tiba menanyakan hal itu sama gue
'lo udah punya pacar belum wan?'
Itu apa artinya?
Bolehkah gue berharap sedikit saja ke lo?
Berharap kalau ini bakalan berlanjut?
Gue belajar ini dari buku Marmut Merah Jambu-nya Raditya Dika.
Bahwa menghilangnya rasa selai kacang di lidah kita itu karena cinta kita yang nggak terbalas.
Dan gue yakin hal ini, saat lo sms gue, menanyakan semuanya seakan mengulang masa lalu itu nggak akan pernah berlanjut.
Hal itu hanya terjadi sekali, hanya sekali...
Dan lo... adalah orang yang membuat selai kacang di lidah gue sampai sekarang terasa hambar.